Dua Puluh Sen Ikat Tepi



Masih di pesantren ampuh,
Belikat temulang perlahan melenguh,
Adanya bukan kerna ilmu disuluh,
Hadirnya kerna beban tanpa anduh.

Cuma penjihad kecil dibumi luas,
Bangkit terbit fajar gegah merungkai batas,
Butuh kan ilmu dari luhur ikhlas,
Meski ditambat hutang melibas.

Semalam mendayung menjejak bintang,
Sekali dicoba tidak melepas jurang,
Butuh 20 se mencari sorak riang,
Dibumi merdeka hilang melayang.

bapa ibu berteman gusar dendam,
Sesal mampir dipenjuru siang malam.
Tangan membuang mengangkat pendosa alam,
Kini raikan janji dikota diidam.

apa makanan mu kini biasa-biasa,
belahan daging merah kini sekali-sekala,
dibumi bertuah beban terasa,
Korupsi celaka rakyat binasa.

Ya, padan muka!

0 comments: